Do you like this story?
Pada tahun 1897, sebelum hakekat sinar katoda ditemukan, Goldstein melakukan serangkaian percobaan dengan tabung sinar katoda. Apabila sinar katoda dibuat rapat, ternyata gas di belakang katoda tetap gelap. Tetapi bila pada katoda diberi lubang atau saluran, maka gas di belakang katoda menjadi pijar/terang.
Hal ini menunjukkan adanya sinar yang berasal dari anoda, menerobis lubang pada katoda dan memijarkan gas di belakang katoda itu. Sinar ini disebut sinar anoda positif atau sinar salur atau sinar terusan.
Sifat-sifat sinar terusan :
Sehingga untuk proton dapat disimpulkan :
Hal ini menunjukkan adanya sinar yang berasal dari anoda, menerobis lubang pada katoda dan memijarkan gas di belakang katoda itu. Sinar ini disebut sinar anoda positif atau sinar salur atau sinar terusan.
Sifat-sifat sinar terusan :
- Merupakan radiasi partikel (dapat memutar kincir)
- Dalam medan listrik/magnit dibelahkan ke kutub nagatif, jadi merupakan radiasi bermuatan positif
- Partikel sinar terusan tergantung pada jenis gas dalam tabung. Partikel terkecil diperoleh dari gas hidrogen yang disebut proton.
Sehingga untuk proton dapat disimpulkan :
- Partikel dasar bermuatan positif
- Muatannya sama dengan muatan elektron, tetapi berlawanan tanda, yaitu +1
- Massanya 1,67261 x 10-27 kg atau 1,0085 sma (dibulatkan menjadi 1)
- Penemunya adalah Eugen Goldstein (1850-1930) pada tahun 1886
- Lambangnya = p
0 comments:
Post a Comment
Jejak komentar Anda akan menjadi katalis perbaikan blog ini. Silahkan Anda berkontribusi sebagai katalis tersebut. Terimakasih.