Submit

Sunday 4 September 2011

0
Lithium (Li)

Do you want to share?

Do you like this story?

Johan Agustus Arfwedson : Lithium ditemukan pada tahun 1817. Baterai lithium memiliki logam lithium atau senyawa lithium sebagai anoda.
Johan Agustus Arfwedson : Lithium ditemukan pada tahun 1817. Baterai lithium memiliki logam lithium atau senyawa lithium sebagai anoda.
Atomic Number: 3 Atomic Radius: 181 pm (Van der Waals)
Atomic Symbol: Li Melting Point: 180.5 °C
Atomic Weight: 6.941 Boiling Point: 1342 °C
Electron Configuration: [He]2s1 Oxidation States: 1

Lithium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor atom 3. Unsur ini termasuk dalam logam alkali dengan warna putih perak. Dalam keadaan standar, litium adalah logam paling ringan sekaligus unsur dengan densitas paling kecil. Seperti logam-logam alkali lainnya, lithium sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam di udara lembab. Oleh karena itu, logam lithium biasanya disimpan dengan dilapisi minyak.

Menurut teorinya, lithium (kebanyakan Li) adalah salah satu dari sedikit unsur yang disintesis dalam kejadian Dentuman Besar walaupun kelimpahannya sudah jauh berkurang. Sebab-sebab menghilangnya lithium dan proses pembentukan lithium yang baru menjadi topik penting dalam astronomi. Lithium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun oleh karena reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain. Lithium ditemukan di beberapa mineral pegmatit, namun juga bisa didapatkan dari air asin dan lempung. Pada skala komersial, logam lithium didapatkan dengan elektrolisis dari campuran lithium klorida dan kalium klorida.

Aplikasi Lithium
Sebagai konduktor aplikasi dari lithium yang paling terkenal adalah baterai lithium, yang digunakan dalam bidang elektronika.

  • Baterai Lithium-Ion
Hampir semua orang mengenal baterai Lithium-ion atau sering disingkat dengan “Li-ion”. Selain Li-ion juga ada yang disebut baterai Lithium. Jenis yang terakhir tersebut umumnya tidak bisa diisi ulang atau hanya sekali pakai habis, sedangkan Li-ion justru sebaliknya.

Perbedaaan lain dari kedua baterai yang sma-sama disebut lithium itu adalah materi dasarnya. Lithium menggunakan logam murni, sedangkan Li-ion campuran lithium yang jauh lebih stabil dan dapat diisi ulang beberapa ratus kali.

Keunggulan lain dari Li-ion adalah kemampuannya menyimpan energi lebih lama bila tidak digunakan, sedangkan jenis lain akan habis lebih cepat. Meski begitu, bukan berarti Li-ion tidak punya kelemahan. Masalah utama baterai ini adalah keamanan: mudah terbakar atau meledak. Itu terutama bila penanganannya kurang baik.

Ingin artikel seperti diatas langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Privacy guaranteed. We'll never share your info.
feedburner

Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari Tekim ZOne di inbox anda:

0 comments:

Post a Comment

Jejak komentar Anda akan menjadi katalis perbaikan blog ini. Silahkan Anda berkontribusi sebagai katalis tersebut. Terimakasih.

 

About Dodo Pujakesuma

Dodo PujakesumaDodo Pujakesuma, yang baru saja mengenal dunia Blogging. Saat ini dia bekerja di sebuah perusahaan General Construction Contractor and Rental Equipment.

Anda dapat menemukan Dodo Pujakesuma di : Facebook dan menghubunginya di dodo.pujakesuma@yahoo.com
  
Segera konfirmasi email anda agar saya bisa mengirimkan artikel terbaru gratis ke email anda.